Sajak di Ujung Malam


Pada malam, bisu
Pena penyair lincah menari
Melukis segurat rasa
Menuliskan bait suci
Merajut kalimat mantra sakti
Meramu doa puja-puji

Tengah malam, kelu
Anak-anak kemiskinan mulai menghentikan langkah gontainya
Menggamit sang malam dengan keluh kesah yang sama
Meniduri tikar-tikar kardus dan alas dari perca

Ujung malam, itu
Langit dalam wajah tuanya tetap berkabut
Debu-debu berjejalan gelantungan di ujung embun
Asap-asap pabrik masih pongah membelah mega
Melukiskan segurat rasa
Menuliskan warna mendung
Merajut awan pekat
Meramu peluh dan bau keringat

Lewat malam, beku
Tetamu malam masih asyik menari-nari
Ribuan kunang-kunang menyibak malam merangkai cahaya

Lalu,
Subuh mulai memanggil lewat pengeras suara
Malam beku kini berganti.


Tidak ada komentar

Tulis komentar sahabat di sini...

Diberdayakan oleh Blogger.